Skip to main content

BIMBINGAN ROHANI

Joksang,

KEBUMEN, SMK Negeri 2 Kebumen, Bimbingan Rohani (Bimroh) guru dan karyawan SMK Negeri 2 Kebumen Rabu (10/8) bertempat di Aula Atas diadakan Bimbingan Rohani yang diikuti oleh guru dan karyawan. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh SMK N 2, namun semenjak adanya wabah Cofid 19 kegiatan  Bimroh sempat terhenti. Kegiatan ini dimulai lagi pada hari Rabu 10 Agustus 2022 dengan mengundang Drs. H. Khamid, M.Pd.I dari Kemenag Kab. Kebumen.  Dibuka oleh bp Nurhamid, S.Ag dengan  susunan acara pembukaan dengan basmalah, tausiah dan diakhiri dengan doa awal tahun.
Dalam sambutannya bapak Kepala Sekolah yang diwakili oleh waka hubind bp Drs. Purwanto, M.Pd menyampaikan bahwa kaitannya dengan tahun baru kita harus menyikapi dengan bijaksana dan selalu mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT. Berkaitan dengan  mendidik walaupun bertambah tua dan dengan jumlah jam mengajar yang juga bertambah agar tetap semangat dan berusaha sekuat tenaga. Mengutip dari mbah Kyai Maimun  bahwa dalam mengajar jangan membuat target anak didik kita harus pintar karena akan membuat berkurang ikhlasnya jika anak tersebut tiak sesuai dengan harapan kita. Doakan saja biar anak kita pintar. Harapannya semoga SMK N 2 Kebumen lebih maju dan berprestasi.


Dalam isi tausiahnya yang disampaikan oleh Drs. H. Khamid, M.Pd.I dari Kemenag Kab. Kebumen bahwa ada beberapa hal penting dalam bulan Muharam:
Hal penting dalam bulan Muharam adalah:
1. Mensyukuri nikmat Alloh
2. Mengambil pelajaran dari musibah
Dalam hal mensyukuri nikmat banyak nabi yang diselamatkan dari musibah pada bulan Muharam. Dicontohkan Nabi musa diselamatkan di laut merah. Dengan itu maka setiap tgl 10 Muharam disunahkan untuk berpuasa dalam rangka  mensyukuri nikmat. Disampaikan juga bahwa barang siapa berpusa pada tanggal 10 bulan Muharam bisa menghapus dosa yg lampau.
Disampaikan pula pada tanggal 10 Muharam  terjadi perang antar umat islam yang menyebabkan Cucu Nabi Muhammad SAW bernama Husen terbunuh saat peristiwa Karbala. Saat itu merupakan awal bermulanya adanya Sunni dan Syiah.
Belajar dari peristiwa itu maka diharapkan jangan mempermasalahkan masalah yang tidak terlalu penting. Dicontohkan salah satunya adalah tentang jumlah rakaat Sholat Tarawih ada yang  23 dan ada yang 11. Semua itu akan mengurangi rasa persaudaraan antar umat Islam. Dengan demikian diharpkan tanggal 10 Muharam dipake momentum untuk mengakhiri semua perbedaan yang ada, karena yang paling penting adalah 1 tauhid Lailahaillalloh….tiada Tuhan selain Alloh.
Dalam akhir tausiahnya beliau berpesan:
1. Selalu bersyukur kepada Alloh
2. Kalo msh kuat berpuasalah, krna itu untuk cara bersyukur kepada Alloh.
3. Jangan membuat perpecahan dalam Islam.

Acara diakhiri  pembacaan tahlil singkat, do’a dan tasyakuran untuk menyambut tahun baru Hijriah dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama.

Maju dan terus berprestasi SMK Negeri 2 Kebumen (Tsan11082022)